Unduh - Lirik - Sang Saka by Patriot

Acara Music

Music News

Sabtu, 07 November 2009

Sejarah Kota Depok

Pada tanggal 18 Mei 1696 seorang saudagar Belanda eks VOC bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di wilayah dusun yang kini disebut Depok, seluas 1224 hektar dengan harga 700 Ringgit. Selain itu, Cornelis Chastelein juga membeli tanah di wilayah lain, yakni; Jatinegara, Kampung Melayu, Karang Anyer, Pejambon Mampang. Tetapi khusus tanah yang dibeli di Depok bersifat sebagai tanah partikelir, atau terlepas dari kekuasaan Belanda.

Sebagai tuan tanah partikelir, Chastelein memiliki Eigendom/Hak atas tanah tersebut, untuk mengurus tanahnya, dan memerintah sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkannya sendiri.

Chastelein mengatur pemerintahannya dari sebuth gedung, yang sekarang digunakan sebagai “Rumah Sakit Harapan” yang kini terletak di jalan Pemuda.

Dengan menggunakan 150 orang budak yang ia dapatkan dari kawasan Indonesia Timur (kalimantan, sulawesi, Bali dan sedikit Betawi). Chastelein menetapkan system cukai sebesar 20% dari setiap panen padi.

Chastelein berhasil membangun Depok hingga awal abad 20. Suasana Depok yang asri, iklim yang sejuk, rumpun bamboo yang subur, dengan hamparan sawah di sana sini, ditambah dengan jalan-jalan berbatu nampak begitu bersih dan asri.

Pada saat tinggal di Depok, Chastelein menikahi dua wanita pribumi. Dari salah seorang isterinya, lahirlah Maria Chastelein, yang diakui sebagai anak kandungnya dihadapan notaries, dan seorang anaknya lagi diberi nama Catharina van Batavia.

Padahal ketika ia bermukim di Batavia ia pun sudah menikahi seorang gadis Belanda bernama Catharina van Vaalberg yang dikaruniai seorang putera yang dinamakan sama dengan ayahnya Antoni Chastelein.

Chastelein juga melancarkan misi menyebarkan agama Kristen di Depok. Pada tahun 1700, Chastelein membangun sebuah Gereja yang dinamakan dengan nama “Gereja Emmanuel” yang pada awalnya terbuat dari kayu.

Awal abad ke-19 gereja itu direnovasi, karena hancur tertimpa gempa pada tahun 1836. Tetapi gereja tersebut dibangun kembali, setelah bertahun –tahun lamanya. Gereja yang terletak di jalan Pemuda tersebut, masih kokoh sampai sekarang.

Selain membangun Gereja di Depok, Chastelein juga membangun sebuah “Sekolah Seminari Pertama di Indonesia”, pada tahun 1878 sekolah tersebut berhasil menghasilkan alumni pertamanya, yakni pendeta-pendeta baru.

Sejak itu, setiap tahunnya para penginjil tersebut banyak tumbuh di Indonesia. Sekarang gedung sekolah tersebut digunakan sebagai panti wreda, yang letaknya di dekat stasiun Depok Lama.

Nama Kota Depok
Banyak kalangan yang mencoba mereka-reka asal usul kata Depok. Ada yang mengatakan kata “Padepokan” asal dari kata Depok. Karena dulu di Depok merupakan padepokan para pejuang Pajajaran, yang kala itu berseteru dengan Banten dan Cirebon.

Tetapi yang benar adalah, DEPOK itu berasal dari singkatan dari “De eerste Protestante Organisatie van Kristenen” yang dibuat oleh Chastelein.

Peninggalan Chastelein
Selama masa hidupnya Chastelein meninggalkan beberapa bangunan sejarah antara lain:

Gereja Emmanuel lokasi di jalan Pemuda Depok, Rumah Sakit Harapan (dahulu ada kantor pemerintahan Chastelein) lokasi di jalan Pemuda Depok, Rumah Cornelis Chastelein sendiri yang sekarang menjadi kantor Yayasan Cornelis Chastelein

Serta bangunan-bangunan para pengikut Chastelein di Depok berjumlah + 120 namun sekarang hanya ada 45 yang asli dan yang lainnya sudah direnovasi.
Berani Berfikir Sendiri

Berani Berfikir Sendiri


New Comers

1. Suasana Hati: Oranye
2. FIL: Susu Kaleng
3. Ruang Hampa: Patriot
4. MoKa: B-Jazz
5. Sang Saka: Patriot
6. Cinta SMU: Susu Kaleng
7. Cinta Santai: Oranye
8. Mimpi: B-Jazz
- Ruang Hampa: KapaSius
free counters